Sosej babi halal?

KUALA LUMPUR: “Saya pernah menetap di Sepanyol dan setahu saya perkataan ‘chorizo’ merujuk kepada sosej diperbuat daripada babi, jadi saya hairan bungkusan produk itu turut tertera logo halal Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim).”
Itu kata seorang wanita dikenali sebagai Aira, 30-an dalam aduannya kepada Harian Metro semalam, berhubung penjualan sosej disyakinya diperbuat daripada babi di sebuah pasar raya, di sini. 
Semakan Harian Metro mengenai perkataan ‘chorizo’ di Wikipedia mendapati ia merujuk kepada beberapa jenis sosej berasaskan khinzir dan digunakan meluas di Eropah.

Aira berkata, selepas mengesan sosej ‘chorizo’ itu dia cuba menyemak bahan kandungannya bagi memastikan ia benar-benar diperbuat daripada daging babi, tetapi maklumat itu tidak tertera pada bungkusannya.

“Yang pasti, warna sosej itu nampak lebih terang berbanding sosej daging lembu yang kelihatan kemerahan,” katanya

Cinta Dalam Diam

Bila belum bersedia melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...
Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...
Kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang,
Kau tak mau merosak kesucian dan penjagaan hatinya..
Karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu..
Menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..
Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
Karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt pilihkan untukmu ...
Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali??
Yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah ....
Karena dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...
Hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...
Bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap pada-Nya??
Dan jika memang 'Cinta Dalam Diammu'  itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam ...
Jika dia memang bukan milikmu, Allah, melalui waktu akan menghapus 'Cinta Dalam Diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...
Biarkan 'Cinta Dalam Diammu'  itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahsia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...
Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan...
Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba...mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya...
Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allahmaka ia pun berhilir hanya kepada Allah..
" Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah ." (QS. Adz Dzariyat:49)
" Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. " (QS. An Nuur: 32)
" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. "  (QS. Ar-Ruum:21)
Tapi jika memang kelemahan masih nyata dipelupuk mata maka bersabarlah... berdo'alah... berpuasalah...
" Wahai kaum pemuda, siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untuk menikah, maka menikahlah, sesungguhnya menikah itu memelihara mata, dan memelihara kemaluan, maka bila diantara kamu belum sanggup untuk menikah, berpuasalah, karena ssungguhnya puasa tersebut sebagai penahannya " (Hadist) "
" Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. " (QS. Al Israa' :32)
Cukup cintai ia dalam diam...
bukan karena membenci hadirnya.. .tapi menjaga kesuciannya bukan karena menghindari dunia... tapi meraih surga-Nya bukan karena lemah untuk menghadapinya.. .tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..
Cukup cintai ia dari kejauhan...
karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cobaan karena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan karena hadirmu mungkin saja akan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga...
Cukup cintai ia dengan kesederhanaan...
memupuknya hanya akan menambah penderitaan menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan mengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan...
Maka cintailah ia dengan keikhlasan...
karena tentu kisah Fatimah dan Ali bin Abi Thalib diingini oleh hati... tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi...?
"...boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. " (QS. AlBaqarah:216) "
" Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)" (QS.An Nuur:26) "
Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan...
karena tiada yang tahu rencana Tuhan... mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan... serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya biarkan ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya...
" Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga. " (Umar bin Khattab ra.)


Sumber : iluvislam

Bagaimana Bidadarimu?

"Jangan engkau kahwini wanita yang enam; yang ananah, yang mananah, dan yang hananah, dan jangan engkau kahwini yang hadaqah, yang baraqah dan yang syadaqah." - Imam Al-Ghazali
Wanita Ananah:
Wanita yang banyak mengeluh dan mengadu dan tiap saat memperalatkan sakit atau berpura-pura sakit.
Wanita Mananah:
Wanita yang suka mengungkit-ngungkit terhadap suaminya. Wanita ini sering menyatakan seperti; "Aku membuat itu keranamu"
Wanita Hananah:
Wanita yang menyatakan kasih sayangnya kepada suaminya yang lain, yang dikahwininya sebelum ini atau kepada anaknya dari suami yang lain.
Wanita Hadaqah:
Wanita yang melemparkan pandangan dan matanya pada tiap sesuatu, lalu menyatakan keinginannya untuk memiliki barang itu dan memaksa suaminya untuk membelinya.
Wanita Baraqah:
1) Wanita yang sepanjang hari mengilatkan dan menghias mukanya.
2) Wanita yang marah ketika makan dan tidak mahu makan kecuali sendirian dan diasingkannya bahagianya.
Wanita Syadaqah:
Wanita yang banyak bercakap perkara yang lagha (sia-sia) dan lagi membisingkan.

Sumber : iluvislam.com

63 Petua Bahagia Daripada Dr Fadzilah Kamsah


Tanpa sebuah persefahaman, tidak mungkin istana yang dibina menemui kebahagiaan sebagaimana diharapkan. Biar berjuta halangan merentangi namun jika tersurat kasih dan sayang dua insan berkenaan, pasti ia menemukan ketulusan yang abadi.
Dalam melayari rumah tangga berdua, pasti banyak onak terpaksa dilalui. Hanya mereka yang kuat, tabah dan mampu mendepani segalanya bakal menjulang kebahagiaan. Perunding motivasi dan keluarga, Datuk Dr Fadzilah Kamsah memberi 63 petua yang boleh dijadikan amalan pasangan suami isteri yang melayari rumah tangga.
1. Doa yang berterusan.
2. Patuh ajaran agama.
3. Murah dengan pujian.
4. Murah dengan khidmat.
5. Murah dengan belaian kasih sayang.
6. Murah dengan sentuhan.
7. Mencari kebaikan pasangan.
8. Cari masa berkomunikasi, berbual atau bergurau senda.
9. Cari kebaikan dan pembaikan diri daripada setiap pertengkaran.
10. Menghormati had, sempadan atau hal peribadi pasangan.
11. Menilai diri daripada perspektif pasangan.
12. Berfikiran terbuka - boleh tegur menegur.
13. Berani mengambil risiko emosi - tegur/perubahan/berpisah sementara.
14. Menilai dan memberi keutamaan dalam kehidupan.
15. Tolak-ansur.
16. Menghormati dan mengambil kira ‘gerak batin’ (intuition) perempuan.
17. Tidak mengejar kebendaan semata-mata.
18. Sedar bahawa perselisihan kadangkala tidak boleh dielakkan.
19. Mengubah diri untuk merangsang perubahan pada pasangan.
20. Sanggup berkorban buat pasangan.
21. Menghormati pasangan.
22. Berasa amat beruntung (dan nyatakan) mendapat pasangan yang ada.
23. Perhubungan seksual yang sihat dan diredai.
24. Menghormati perbezaan dalam diri pasangan.
25. Sentiasa bermaafan sebelum tidur.
26. Sentiasa bersangka baik terhadap masa depan.
27. Meletakkan hak kepada pasangan.
28. Tidak menjadi hamba kepada pasangan.
29. Berubah secara kecil-kecilan untuk meningkatkan kebahagiaan.
30. Mengawal marah. Buat perjanjian.
31. Mencari penyelesaian dalam situasi ‘menang-menang’.
32. Muhasabah hubungan untuk mencari punca masalah.
33. Menghormati sifat semula jadi pasangan.
34. Memahami peranan ‘pasangan’.
35. Hubungan perasaan sesama pasangan.
36. Jangan simpan ketidakpuasan, sedih, marah atau benci dalam hati.
37. Bentuk kod kasih sayang dan anda berdua saja yang tahu.
38. Sengaja merancang untuk membaiki hubungan suami isteri.
39. Tujuh kali puji dan satu teguran.
40. Sebut ‘I love you’ sepanjang masa.
41. Banyakkan bergurau dan bermesra.
42. Sentiasa berterus terang.
43. Beri masa untuk perubahan berlaku - sabar.
44. Elakkan berdebat untuk mencari kebenaran.
45. Elakkan salah pasangan.
46. Cari titik pertemuan.
47. Selesaikan masalah hari ini pada hari ini juga.
48. Lebih banyak memberi daripada menerima.
49. Minta nasihat, pandangan atau maklum balas daripada pasangan.
50. Sentiasa bersemangat - bangun tidur, pergi kerja, balik kerja dan sebagainya.
51. Seimbangkan hubungan dari segi:
      (a) Mental, pendidikan dan ilmu
      (b) Emosi
      (c) Fizikal dan ekonomi
      (d) Sosial
      (e) Spiritual
52. Jangan berjauhan terlalu lama (kecuali terpaksa).
53. Tidak terlalu mengongkong.
54. Tidak bertindak bersendirian.
55. Memberi peluang untuk berbeza:
     (a) Pendapat atau pandangan
     (b) Hobi
     (c) Kegemaran
     (d) Makanan
     (e) Cita rasa
     (f) Warna pilihan dan pelbagai
56. Humor atau lawak dari semasa ke semasa.
57. Minta bantuan untuk memecahkan kitaran negatif.
58. Berwawasan dan pandang ke depan (tidak terjebak dengan masalah semasa).
59. Tidak meminta yang bukan-bukan.
60. Bentuk undang-undang atau peraturan dalam rumah tangga.
61. Mencari kelainan dan perubahan positif.
62. Elakkan mendera pasangan dengan apa cara sekalipun.
63. Reda, syukur dan tawakal kepada Allah s.w.t

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

MuCHi